Senin, 16 Juli 2012

TCP / IP versi 6

A.     Pengenalan TCP/IP Versi 6
Pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan IPv6 atau ada yang menyebutnya dengan IPng (IP next generation) yang dilatarbelakangi oleh keterbatasan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan. Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 di latar belakangi oleh kekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan.
B.     B.   Keunggulan IPv6
Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play).
Address pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaandan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address MAC dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit (sebesar address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan address yang buruk.
Setting otomatis statefull adalah cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address, dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.
C.     Perbandingan utama IPv4 dan IPv6
IPv4 IPv6
Panjang alamat 32 bit (4 bytes) Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4 Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration.
Dukungan terhadap IPSec opsional Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router. Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte. Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte
Checksum termasuk pada header. Cheksum tidak masuk dalam header.
Header mengandung option. Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header.
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 kealamat link-layer. ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group
Management Protocol (IGMP).
IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD).

OSI Layer

Pengertian OSI adalah suatu jaringan komputer atau LAN yang dibangun dengan memperhatikan arsitektur standard yang dibuat lembaga standard industri dunia. Standard yang saat ini diakui dunia adalah The Open System Connection/OSI yang dibuat oleh ISO (The International Standard i antar terminal diatur dalam standard ini.
 
OSI adalah suatu standard komunikasi antar mesin yang terdiri dari 7 lapisan. Ketujuh lapisan tersebut mempunyai peran dan fungsi yag berbeda satu terhadap yang lain.
 
·         Lapisan 1 (Phisical)
Lapisan terendah ini mengatur sinkronisasi pengirim dan penerima data, spesifikasi, mekanik, elektrik, dan interface antar terminal, seperti :
1.      Besar tegangan
2.      Frekuensi
3.      Impedansi
4.      Koneksi pin, dan
5.      Jenis kabel
·         Lapisan 2 (Data Link)
Pada lapisan ini data diubah dalam bentuk paket, sinkronosasi paket yang di kirim maupun yang diterima, persiapan saluran antar terminal, pendeteksian kesalahan yang terjadi saat pengiriman data dan pengendalian akses saluran.
·         Lapisan 3 (Network)
Lapisan ini menentukan rute pengirim dan mengendalikan kemacetan agar data sampai di tempat tujuan dengan benar.
·         Lapisan 4 (Transport)
Lapisan ini mengatur keutuhan data, menerima data dari lapisan session dan meneruskannya ke lapisan network. Lapisan ini juga memeriksa apakah data telah sampai dialamat yang di tuju.
·         Lapisan 5 (Session)
Lapisan ini menyiapkan saluran komunikasi dan terminal dalam hubungan antar terminal, mengkoordinasikan proses pengiriman serta mengatur pertukaran data.
·         Lapisan 6 (Presentation)
Pada lapisan ini dilakukan konversi data agar data yang dikirim dapat dimengerti oleh penerima, kompresi teks dan penyandian data.
·         Lapisan 7 (Aplication)
Lapisan paling tinggi ini mengatur interaksi pengguna komputer dengan program aplikasi yang di pakai. Lapisan ini juga mengatur pemakaian bersama data dan peralatan pengiriman file dan pemakaian database.

Network Operation System

Network Operating System (NOS). Seperti halnya Operating System yang mengatur kinerja sebuah komputer, NOS adalah Operating System yang khusus dikembangkan untuk bertanggungjawab atas Network System. Saat ini terdapat 5 platform Network Operating System yang dikenal luas di dunia Networking yaitu NOS dengan platform NetWare/OESWindows ServerUnixLinux danMac OS X Server.
Dari segi range kompatibilitas hardware UNIX sangatlah sulit untuk dikalahkan. OS ini dapat bekerja dalam tipe prosesor yang sangat bervariasi. Kemudian diikuti Linux, kemudian Windows, NetWare (Open Enterprise Server) dan yang terakhir adalah Mac OS X Server. Jika anda menggunakan hardware dengan tipe-tipe tertentu ada baiknya untuk memperhatikan penggunaan OS ini.
Setiap platform NOS ini memiliki kekuatan sendiri-sendiri. NetWare sangatlah tangguh dengan file servernya. NetWare juga sangat sulit dikalahkan dalam hal Directory Services Power dan lebih unggul dibanding Windows. Namun sayangnya NetWare sudah sangat jarang digunakan. Windows Server merupakan server aplikasi yang sangat baik dengan range aplikasi yang sangat luas. Sementara UNIX dan Linux menawarkan power dan fleksibilitas dengan menawarkan banyak sekali tipe aplikasi network. Mac OS X sangat Powerful namun sangat terbatas penggunaannya terkait dengan penggunaan hardware semua perangkat Apple.
Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris
a.      UNIX
Unix atau UNIX adalah sebuah sistem operasi komputer yang diawali dari project Multics (Multiplexed Information and Computing Service) pada tahun 1965 yang dilakukan American Telephone and Telegraph AT&T, General Electric (GE), dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT), dengan biaya dari Departemen Pertahanan Amerika (Departement of Defence Advenced Research Project, DARPA atau ARPA), UNIX didesain sebagai Sistem operasi yang portable, multi-tasking dan multi-user.
jenis-jenis UNIX.
Nama varian UNIX
Dikembangkan oleh (vendor/organisasi)
A/UX Apple Computer
Domain/X Apple Computer
Darwin Apple Computer (modifikasi yang dilakukan oleh Apple dari kernel BSD dan diaplikasikan pada Mac OS/X).
CTIX Convergent Technology
Distrix Convergent Technology
UniCOS Cray Research (sekarang bagian dari Silicon Graphics Incorporated)
DG/UX Data General Corporation
Digital UNIX Digital Equipment Corporation (DEC) (dibeli oleh Compaq, sekarang bagian dari Hewlett-Packard)
Ultrix Digital Equipment Corporation (DEC) (dibeli oleh Compaq. sekarang bagian dari Hewlett-Packard)
CLIX Fairchild Company
HP/UX Hewlett-Packard
Tru64 Compaq (sekarang bagian dari Hewlett-Packard)
AIX International Business Machine (IBM) Corporation
Coherent Mark William Company
XENIX Microsoft Corporation (lalu dijual ke SCO)
DVIX Northern Telecom
UnixWare Novell Incorporated
SCO UNIX Santa Cruz Operation (SCO) Corporation
SCO XENIX Santa Cruz Operation (SCO) Corporation
SCO OpenServer Santa Cruz Operation (SCO) Corporation
Dynix Sequent
SINIX Siemens Corporation/Nixdorf
IRIX Silicon Graphics Incorporated (SGI)
SunOS Stanford Universities Network (SUN)
Solaris Sun Microsystems Incorporated
OpenSolaris Sun Microsystems Incorporated
Illumos Illumos.org
Eunice The Wollongong Group
Uniplus+ Unisoft Corporation
BSD UNIX Universitas California (University of California) Berkeley, Amerika Serikat
BSD/I BSDI (Berkeley Software Design Incorporated)
OSF/1 Open Software Foundation
GNU/Linux Free Software Foundation
GNU/Hurd Free Software Foundation
FreeBSD
NetBSD
OpenBSD
NextStep
Minix Universitas Terbuka Amsterdam (Vrije Universiteit Amsterdam), Belanda
Mach Universitas Carnegie Mellon (Carnegie Mellon University), Amerika Serikat
UNIX System V Lucent Technologies (Bell Labs)
QNX QNX Software Systems

IP Versi 4 & Subnetting IP Versi 4

IP versi 4(IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP dengan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3. Namun IPv4 ini sudah mulai habis pemakaiannya sehingga tercipta IP versi 6 namun belum begitu dipakai karena IPv4 sendiri belum habis di pakai. IPv4 terdiri dari 5 kelas, yaitu : 1. Kelas A (1 bit pertama IP Address-nya “0”) Alamat unicast untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan. 2. Kelas B (2 bit pertama IP Address-nya “10”) Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. 3. Kelas C (3 bit pertama IP Address-nya “110”) Alamat unicast untuk jaringan skala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya. 4. Kelas D (4 bit pertama IP Address-nya “1110”) Alamat multicast (bukan alamat unicast). sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4. 5. Kelas E (4 bit pertama IP Address-nya “1111”) Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen)dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang akan digunakan : Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’.(‘Loopback’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri). Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).

Wireless Media

Transmisi gelombang berlangsung di spektrum (EM) elektromagnetik. Frekuensi pembawa data dinyatakan dalam siklus per detik disebut Hertz (Hz). Sinyal frekuensi rendah dapat melakukan perjalanan untuk jarak jauh melalui banyak rintangan tetapi tidak dapat membawa bandwidth tinggi tanggal sementara sinyal frekuensi tinggi dapat melakukan perjalanan untuk jarak pendek melalui beberapa hambatan dan membawa bandwidth yang sempit. Juga efek kebisingan pada sinyal berbanding terbalik dengan kekuatan pemancar radio. Tiga kategori besar media nirkabel adalah:
  1. Radio – 10 Khz ke 1 Ghz. Hal ini dipecah menjadi banyak band termasuk AM, FM, VHF dan band. Federal Communications Commission (FCC) mengatur tugas ini frekuensi. Frekuensi untuk penggunaan yang tidak diatur adalah:
    • 902-928MHz – Cordless telepon, remote kontrol.
    • 2,4 Ghz
    • 5,72-5,85 Ghz
  2. Microwave
    • Terrestrial – Digunakan untuk menghubungkan jaringan jarak jauh tetapi dua menara microwave harus memiliki saling berhadapan antara mereka. Frekuensi biasanya 4-6GHz atau 21-23GHz. Kecepatan sering 1-10Mbps. Sinyal biasanya dienkripsi untuk privasi. Dua node mungkin ada.
    • Satelit – Sebuah orbit satelit pada 22.300 mil di atas bumi yang ketinggian yang akan menyebabkan itu untuk tinggal di posisi tetap relatif terhadap rotasi bumi. Hal ini disebut orbit geosynchronous. Sebuah stasiun di lapangan akan mengirim dan menerima sinyal dari satelit. Sinyal dapat memiliki penundaan propagasi antara 0,5 sampai 5 detik karena jarak yang terlibat. Frekuensi transmisi biasanya 11-14GHz dengan kecepatan transmisi dalam kisaran 1-10Mbps.
  3. Infared – Infared hanya di bawah kisaran cahaya tampak antara 100GHz dan 1000Thz. Sebuah dioda pemancar cahaya (LED) atau laser digunakan untuk mengirimkan sinyal. Sinyal tidak dapat melakukan perjalanan melalui objek. Cahaya dapat mengganggu sinyal. Jenis infared adalah
    • Titik ke titik – Transmisi frekuensi yang 100GHz-1, 000THz. Transmisi adalah antara dua titik dan dibatasi dengan garis dari jangkauan pandangan. Sulit untuk menguping transmisi. Kecepatan adalah 100Kbps ke 16Mbps
    • siaran – Sinyal tersebar sehingga beberapa unit dapat menerima sinyal. Unit digunakan untuk membubarkan sinyal mungkin bahan reflektif atau pemancar yang menguatkan dan mentransmisikan kembali sinyal. Biasanya kecepatan dibatasi hingga 1Mbps. Frekuensi transmisi biasanya 100GHz-1, 000THz dengan jarak transmisi di 10 dari meter. Instalasi mudah dan biaya yang relatif murah untuk nirkabel.
Ketentuan:
  • nirkabel jembatan – mikro atau infared digunakan antara dua baris situs poin di mana sulit untuk menjalankan kawat.
  • CDPD – Cellular Digital Packet Data akan mengijinkan koneksi jaringan untuk pengguna ponsel menggunakan satelit.

Kategori LAN Komunikasi Radio

  • Daya rendah, frekuensi tunggal – Jarak di 10-an meter. Mempercepat dalam 1-10Mbps. Mengalami gangguan dan menguping.
  • Daya tinggi, frekuensi tunggal – Mengatur agar FCC lisensi dan pemancar daya tinggi. Mempercepat dalam 1-10Mbps. Mengalami gangguan dan menguping.
  • Penyebaran spektrum – ini menggunakan beberapa frekuensi pada saat yang sama. Frekuensi biasanya 902-928MHz dengan beberapa jaringan di 2.4GHz. Kecepatan sistem 902MHz adalah antara 2 dan 6Mbps. Jika frekuensi-hopping digunakan, kecepatan biasanya lebih rendah dari 2Mbps. Bukan sebagai susceptable ke EMI, tapi masih susceptable. Dua jenis adalah:
    1. Urutan modulasi langsung – data ini dibagi menjadi beberapa bagian dan dikirimkan secara bersamaan pada beberapa frekuensi. Data pemikat dapat ditularkan untuk keamanan yang lebih baik. Kecepatan biasanya 2 sampai 6 Mbps.
    2. Frekuensi hopping – Pemancar dan penerima frekuensi perubahan yang telah ditentukan pada saat yang sama (dengan cara yang disinkronkan). Kecepatan biasanya 1Gbps.

Wireless Media Perbandingan

Media Mempercepat Perkiraan Biaya / stasiun
900 Mhz Spread spectrum 2-6Mbps $ 5000
6 Ghz Spread Spectrum 2-6Mbps $ 1000
23Ghz Microwave 6Mbps pada 50 kilometer $ 15000
Bangunan Intra infared 10Mbps $ 400
Jarak antar bangunan Menengah infared 10Mbps di 500 meter $ 5000
Jarak antar bangunan lama infared 155Mbps di 500 meter, Kurang dari 20Mbps pada 1200 meter. $ 8000

Media Transmisi Jaringan Komputer

Media transmisi dalam sebuah jaringan komputer ialah sebuah alat bantu yang dipergunakan untuk menghubungkan satu perangkat komputer ke komputer lain sehingga dapat terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer atau perangkat lain menjadi satu dari bagian jaringan komputer.
Media yang digunakan pada jaringan komputer dapat berupa kabel atau pun berupa sinyal-sinyal yang biasa disebut dengan media wireless.
1. Media kabel  (wire/guide)
Media ini biasa digunakan sebagai media penghubung dalam suatu jaringanm, karena media ini sangat simpel dan mudah untuk diaplikasikan kedalam komputer untuk menghubungkan komputer 1 dengan komputer lain.
ini misalnya biasa dipakai di warnet warnet,

Keunggulan Media Kabel
  • Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
  • Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan, tergantung operator nya juga sih. :D
  • Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan Media Kabel
  • Biaya operasional relatif lebih mahal.
  • Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
  • Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2. Media Wireless (tanpa kabel/unguide)

Media ini bekerja pada frekuensi elektromagnet yang lebih tinggi misalnya gelombang radio, gelombang mikro dan sinar inframerah. Media ini banyak digunakan untuk jaringan komputer bergerak dengan jarak yang jauh.
Nah kalo media transmisi ini ne, bisa dijumpai dimana saja kalo di Padang, terutama di   Q-TE Cafe yang berlokasi di Jl. Ulak Karang (tepi banda kali)
tempat ngumpul saya beserta kawan-kawan ngumpul dan ngoprek bareng.
Untuk Wireless LAN menghubungkan dua atau lebih perangkat menggunakan beberapa metode distribusinirkabel (biasanya menyebar-spektrum atau OFDM radio), dan biasanya menyediakan koneksi melalui jalur akses ke internet yang lebih luas. Hal ini memberikan penggunamobilitas untuk bergerak dalam wilayah cakupan lokal dan masih dapat terhubung ke jaringan. WLAN paling modern didasarkan pada standar IEEE 802.11, dipasarkan dengan nama merek Wi-Fi dan untuk Access Point (AP) Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server. Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet. Saat ini beredar di pasaran adalah access point yang telah dilengkapi dengan raouter di dalamnya yang biasa disebut wireless router
 
Kelebihan dari Wireless 
  • ·Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.
  • Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai.
  • Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel.
  • Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)
Kelemahan dari Wireless
  • Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan),
  • Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll),
  • Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum).

Data, Sinyal Analog dan Digital serta Pengkodean

Data analog
Merupakan data yang memiliki deretan nilai yang hampir sama sehingga tidak dapat dibedakan
Contoh : suara penyiar radio
Data digital
Merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri-ciri  tersendiri
Contoh : data text yang disimpan di memori computer
Sinyal analog
Berupa  gelombang  kontinyu  yang mengalami perubahan sangat halus setiap perubahan waktu. Contoh  : gelombang bergerak dari A menuju B, maka mulai dari A berubah sedikit demi sedikit hingga B
 
Sinyal digital
Tidak kontinyu dan hanya mempunyai dua nilai tertentu yang biasa dikatakan dengan nilai 1 dan 0
Contoh : lampu yang diswitch nyala dan padam
 
Pengkodean data
Suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan)  transmisi data. Dalam proses tesebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
Istilah penting yang berkaitan dengan pengkodean data
Encoder : alat yang yang  digunakan  untuk  melakukan  penyandian sehingga sesuai dengan sinyal yang akan dilewatkan
Decoder : alat untuk mengubah kembali ke bentuk asli
Digitalisasi sinyal analog : konversi analog ke digital
Pemodulasian sinyal digital : konversi digital ke analog
Suatu saat bila kita ingin mengirimkan sinyal digital yang keluar dari komputer kemudian dilewatkan media yang mana media ini dirancang untuk sinyal analog. Contohnya bila kita lewatkan saluran telepon Maka sinyal digital dari komputer tersebut harus kita rubah menjadi sinyal analog
Pemodulasian sinyal analog : konversi analog ke analog
Sinyal analog ini bisa dikirimkan pada jarak yang jauh dengan menggunakan media analog. Misalnya suara manusia atau musik pada stasiun radio, yang aslinya sinyal analog yang ditransmisikan melalui  media  udara/ gelombang radio
Pengkodean data digital ke sinyal digital  : konversi digital ke digital
Contoh : Data yang disimpan dalam komputer adalah dalam bentuk bilangan 0 dan 1. Kemudian data ini dibawa dari  satu  tempat  ke  tempat  lain  didalam  maupun  diluar  komputer,  Data  ini lebih  dulu dikonversikan ke sinyal digital
Jenis atau macam-macam Teknik pengkodean data
Ada 4 yaitu :
1.      Data digital , sinyal digital
Adalah merepresentasikan informasi digital kedalam bentuk sinyal digital. Contohnya jika kita mengirimkan data dari komputer ke printer. Maka kedua-duanya datanya yang asli maupun data yang ditransmisikan adalah digital.
 
Jenis Mekanisme pengkodeannya :
a.       Unipolar
Pengkodean unipolar hanya menggunakan satu polaritas untuk menyatakan dua posisi bilangan biner yaitu biasanya ada tegangan dinyatakan dengan logika 1 dan tidak ada tegangan dinyatakan dengan logika 0
b.      Polar
Polar (kutub) adalah pengkodean yang penggunaan dua level tegangan yaitu positif dan negatif.
c.       Bipolar
Pengkodean Bipolar menggunakan tiga level tegangan yaitu positip,negatip dan nol. bit logika 0 akan bernilai level tegangan nol. Dan bit logika 1 direpresentasikan terjadi pembalikan tegangan baik positip ke negatif maupun dari negatif ke positif
2.      Data analog, sinyal digital
Transformasi  data  analog  ke  sinyal  digital,  proses  ini  dikenal  sebagai digitalisasi
Teknik dasar pengkodean:
a. Pulse code modulation
b.Delta modulation
3.      Data digital, sinyal analog
Transmisi data digital dengan menggunakan sinyal analog.
Contoh public  telephone  network. Device  yang  dipakai  yaitu  modem  (modulator demodulator)  yang  mengubah  data  digital  ke  sinyal  analog  (modulator)  dan sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data digital (demodulator).
Jenis mekanisme pengkodean :
a.       Amplitude shift keying (ASK)
Modulasi  yang  menyatakan  sinyal  digital  1  sebagai  suatu  nilai tegangan  tertentu  (misalnya  1  Volt)  dan  sinyal  digital  0  sebagai  sinyal digital dengan tegangan 0 Volt.
 
b.      Frequency shift keying (FSK)
Modulasi  yang  menyatakan  sinyal  digital  1  sebagai  suatu  nilai tegangan dengan  frekuensi tertentu, sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai  suatu  nilai  tegangan  dengan  frekuensi  tertentu  yang  berbeda
 
c.       Phase shift keying (PSK)
Modulasi  yang  menyatakan  sinyal  digital  1  sebagai  suatu  nilai tegangan  tertentu  dengan  beda  fasa  tertentu
Misalnya  tegangan  1 Volt  (beda  fasa  0  derajat),  dan  sinyal  digital  0  sebagai  suatu  nilai tegangan tertentu dengan beda fasa yang berbeda (beda fasa 180 derajat)
 
4.      Data analog, sinyal analog
Alasan  dasar  dari  proses  ini  adalah  diperlukannya  frekuensi  tinggi  untuk transmisi  yang  efektif.  Untuk  transmisi  unguided,  hal  tersebut  tidak  mungkin untuk  mentransmisi  sinyal-sinyal  baseband  dan  juga  antena-antena  yang diperlukan  akan  menjadi  beberapa  kilometer  diameternya,  modulasi  mendukung frequency-division multiplexing.
Tipe-tipe modulasi
a.       Amplitudo Modulation (AM)
Modulasi  ini  menggunakan  amplitudo  sinyal  analog  untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi dan phasenya tetap,  amplitudo  yang  berubah.  AM  adalah  modulasi  yang  paling  mudah, tetapi  mudah  juga  dipengaruhi  oleh  keadaan  media  transmisinya
b.      Phase Modulation (PM)
Modulasi  ini  menggunakan  perbedaan  sudut  phase  sinyal  analog untuk  membedakan  kedua  keadaan  sinyal  digital,  dimana  frekuensi  danamplitudo  tetap,  phase  yang  berubah.
Cara  ini  paling  baik,  tapi  paling sukar,  biasanya  dipergunakan  untuk  pengiriman  data  dalam  jumlah  besar yang  banyak  dan  kecepatan  yang  tinggi.
c.       Frequency Modulation (FM)
Modulasi  ini  menggunakan  sinyal  analog  untuk  membedakan kedua  keadaan  sinyal  digital,  dimana  amplitudo  dan  phasenya  tetapi frekuensi yang berubah. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit per detik.